Badan Usaha Pt. Mirota Ksm Inc
Alamat :
Alamat :
Jl. Raya Solo Km 9, Sleman, DI
Yogyakarta
Sleman, Provinsi DI Yogyakarta
Telepon :
0274-4332007
Produk Usaha : Susu Bubuk
Badan Usaha dengan produk
Telepon :
0274-4332007
Produk Usaha : Susu Bubuk
Badan Usaha dengan produk
Keterangan :
Susu
Informasi Badan Usaha berdasarkan
wilayah
Area :
Provinsi :
Demikanlah sosok pria ‘muda’ berusia 66 tahun pada Oktober
2010 nanti. Semangat dan kewirausahaannya yang akan kita bahas tuntas pada
tulisan saya kali ini. Sebuah warung kecil hingga berbagai macam usaha di kota
Yogyakarta dapat anda temukan nama Mirota dari kota baru hingga malioboro
namanya melekat sebagai sebuah brand yang melekat dan tak terpisahkan dengan
karakter masyarakat Yogyakarta yang dinamis.
Hendro Sutikno [Tan Kiem Tik] dan Tini Yuniati [Nyoo Tien Nio] adalah keturunan tionghoa yang berasal dari kota Blora yang terkenal dengan ‘Sate Blora’. Mereka melakukan usaha di sana hingga akhirnya mereka pindah ke kota Yogyakarta untuk merintis usahanya di kota Gudeg itu.
Semua usaha Mirota berasal dari cikal bakal toko bakery ‘garasi’ yang berada di daerah Kotabaru Yogyakarta. Siswanto menceritakan kisah usaha orang tuanya dari generasi jaman itu hingga akhinya ia pegang ke tangannya. Ia menceritakan bawa bisnis kala itu tidaklah mudah memerlukan perjuangan orang tuanya menghidupi kelima anaknya dimana Siswanto merupakan anak kedua dari lima bersaudara.
Mirota memiliki nilai historis dalam melaksanakan bisnisnya banyak hal sudah terjadi dan juga telah dilakukan dari melakukan berbagai macam variasi usaha hingga adanya PT Mirota KSM salah satu pabrik susu yang menjadi salah satu andalan usaha bersama keluarga besar Mirota dimana Siswanto menduduki jabatan sebagai President Director.
Dituturkan oleh Siswanto di kediamannya, perusahaan ini tak lain adalah sebuah usaha yang unik dan kebetulan. Karena saat itu pemerintah jaman orde baru sedang berkonsentrasi dengan pengolahan susu. Dari situ ia mendapat inisiatif jika banyak susu apa yang bisa ia lakukan untuk bisnis dari situ ia melihat adanya peluang untuk membuka usaha Pabrik susu dengan bendera PT. Mirota KSM dimana memproduksi Lactona, Prosteo, dan suplemen manula bermerek Prolansia.
Menempuh pendidikan memang dilakukan oleh bapak 3 anak ini meskipun tidaklah tinggi saat ini seorang ayah yang sabar dari Erick, Victor dan Christina mempersiapkan generasi ketiga dari perusahaan Mirota Group yang ada dibawah kendalinya.
Ia menilai setiap anak yang ia didik perlu pendidikan yang cukup dari situ akan ada suatu peluang dimana mereka dapat bekerja secara professional dan perusahaan yang dikerjakannya jika memang bisa berjalan secara professional dan mereka tinggal menerima hasilnya kenapa tidak untuk dilakukan.
Pemikiran yang cukup menarik dimana biasanya dalam perusahaan keluarga mereka lebih cenderung untuk menuntut kepada generasi berikutnya untuk meneruskan usaha mereka di kemudian hari. Ia menuturkan memberikan kebebasan kepada putra dan putrinya untuk dapat melakukan hal hal yang berguna terutama bagi masa depannya.
Siswanto yang tahun ini berusia 66 tahun menjawab setiap pertanyaan yang kami ajukan. Ia menuturkan bahwa banyak dari interview yang dilakukan jarang sekali yang langsung kepada dirinya dan ini adalah kali pertama ia melakukan interview secara langsung dan detail karena biasanya hanya ditangani oleh corporate secretary perusahaan.
Ia menuturkan bahwa setiap anak anaknya mulai dari anak pertamanya Erick telah ia berikan kepercayaan dimana ia mampu untuk mengelola Roemah Mirota internet café di Yogyakarta, Victor mengelola Mirota Palagan. Dan Christina mengelola Cucu Mirota yang berada di Nusa Dua, Bali.
Generasi pertama memberikan fondasi, Generasi kedua membangun, Generasi ketiga melakukan pengembangan prinsip inilah sebenarnya yang diterapkan pada bisnis Mirota Group.
Shirley seorang wanita yang teguh pada pendirian berusia 50 th pada 2010 ini adalah istri dari Siswanto yang saat ini terus memberikan dukungan kepada suaminya dan anak anak mereka. Ia menilaimentalitas dan spiritualitas adalah bekal yang baik untuk dimiliki oleh anak anak mereka kelak dalam berbisnis.
Menjadi Rumah belanja terpercaya adalah sebuah acuan dasar yang diterapkan dalam bisnis Mirota Supermarket mempunyai keinginan ke depan menjadikan dirinya sebagai sebuah Rumah Belanja dengan memberikan layanan yang ramah, cepat dan tepat, produk yang berkualitas, harga yang murah dan fasilitas yang aman dan nyaman. Nilai lebih atau dapat dipercaya oleh masyarakat Yogyakarta.
Nuansa kekeluargaan dengan memberikan layanan yang ramah, cepat, produk yang berkualitas, harga yang murah merupakan komitmen Mirota Kampus. Ia menceritakan apa itu konsep Rumah Belanja Terpercaya saat itu kenangnya waktu terjadi gempa di Yogyakarta dimana banyak orang mengalami kesusahan Mirota tetap pada pendirian menjual seluruh barang barang mereka dengan harga yang sama seperti biasa. Dan tetap melayani pembeli dengan harga yang jujur tanpa adanya kenaikan.
Komitmen ini disampaikan karena kami juga mau membantu saudara yang mengalami bencana akankah kita tega untuk menaikkan harga ketika bencana terjadi itu adalah hal yang tidak mungkin kami lakukan. Karena itu kami menyebut Mirota Kampus sebagai Rumah Belanja Terpercaya dimana komitmen ini akan terus kami lakukan.
Dari situ Mirota mendapat order dari banyak NGO dan LSM yang saling mabtu membantu pada saat gempa di Yogyakarta. Siswanto ia ingin disebut sebagai Siswanto H.S [Siswanto Hendro Sutikno] nama ayahnya ia pakai sebagai ikatan yang kuat antara founder dengan generasi berikutnya.
Siswanto menuturkan persiapannya di usianya yang mencapai 66 tahun ini bahwa setiap generasi ketiga haruslah mempersiapkan diri untuk dapat menjadi pemimpin yang cakap tidak cukup hanya di keuangan tapi juga dalam sisi mentalitas dan spritualitas ketiga anaknya memiliki peluang dan kesempatan yang sama kata seseorang yang secara yakin pencipta kehidupan ada dalam perencanaan hidupnya.
Dalam perusahaan keluarga seringkali perlu dibuat suatu kekuatan yang menyatukan dan dalam generasi ketiga ini ia memiliki suatu harapan dimana mereka mampu dapat berkembang dengan apa yang mereka miliki sekarang menjadi lebih banyak lagi sektor usaha yang dijalani.
Ia menegaskan bahwa dalam setiap bisnis Kepercayaan adalah yang utama untuk didapatkan dan dipelihara karena jika kita dapat dipercaya sekali saja maka akan banyak orang yang mempercayakan banyak hal kepada kita. Tidak perlu untuk menyombongkan diri dan banyak berkata tetapi melakukan sesuatu dengan tepat, focus dan bijak itulah yang Siswanto nasehatkan kepada para generasi penerusnya.
Mirota Group memiliki banyak usaha kakak dan adik Siswanto ada beberapa yang memiliki usaha di berbagai tempat ada yang di Semarang, Bandung, Batam, Surabaya dan Bali ini berharap bahwa mereka dapat bekerja secara bersama sama dari generasi dua hingga diserahkan kepada generasi berikutnya dalam keadaan yang baik.
Persiapan dilakukan oleh para Generasi kedua perusahaan Mirota karena di usia mereka yang sudah cukup mapan ini mereka masih mampu memberikan nasehat dan arahan kata kakak dan adik dari Yangky Iswanti, Ninik Wijayanti, Ariyanti dan Hamzah Sulaiman. Kesempatan ini kami pergunakan untuk menutup interview dimana Siswanto mengingatkan untuk mengingat hal kecil seperti Minuman dan roti tawar hal yang sederhana sekarang mampu menjadi sesuatu yang membanggakan bernama Mirota Group. ujarnya dengan senyum pria yang tetap semangat muda di usianya yang sudah mapan.
Hendro Sutikno [Tan Kiem Tik] dan Tini Yuniati [Nyoo Tien Nio] adalah keturunan tionghoa yang berasal dari kota Blora yang terkenal dengan ‘Sate Blora’. Mereka melakukan usaha di sana hingga akhirnya mereka pindah ke kota Yogyakarta untuk merintis usahanya di kota Gudeg itu.
Semua usaha Mirota berasal dari cikal bakal toko bakery ‘garasi’ yang berada di daerah Kotabaru Yogyakarta. Siswanto menceritakan kisah usaha orang tuanya dari generasi jaman itu hingga akhinya ia pegang ke tangannya. Ia menceritakan bawa bisnis kala itu tidaklah mudah memerlukan perjuangan orang tuanya menghidupi kelima anaknya dimana Siswanto merupakan anak kedua dari lima bersaudara.
Mirota memiliki nilai historis dalam melaksanakan bisnisnya banyak hal sudah terjadi dan juga telah dilakukan dari melakukan berbagai macam variasi usaha hingga adanya PT Mirota KSM salah satu pabrik susu yang menjadi salah satu andalan usaha bersama keluarga besar Mirota dimana Siswanto menduduki jabatan sebagai President Director.
Dituturkan oleh Siswanto di kediamannya, perusahaan ini tak lain adalah sebuah usaha yang unik dan kebetulan. Karena saat itu pemerintah jaman orde baru sedang berkonsentrasi dengan pengolahan susu. Dari situ ia mendapat inisiatif jika banyak susu apa yang bisa ia lakukan untuk bisnis dari situ ia melihat adanya peluang untuk membuka usaha Pabrik susu dengan bendera PT. Mirota KSM dimana memproduksi Lactona, Prosteo, dan suplemen manula bermerek Prolansia.
Menempuh pendidikan memang dilakukan oleh bapak 3 anak ini meskipun tidaklah tinggi saat ini seorang ayah yang sabar dari Erick, Victor dan Christina mempersiapkan generasi ketiga dari perusahaan Mirota Group yang ada dibawah kendalinya.
Ia menilai setiap anak yang ia didik perlu pendidikan yang cukup dari situ akan ada suatu peluang dimana mereka dapat bekerja secara professional dan perusahaan yang dikerjakannya jika memang bisa berjalan secara professional dan mereka tinggal menerima hasilnya kenapa tidak untuk dilakukan.
Pemikiran yang cukup menarik dimana biasanya dalam perusahaan keluarga mereka lebih cenderung untuk menuntut kepada generasi berikutnya untuk meneruskan usaha mereka di kemudian hari. Ia menuturkan memberikan kebebasan kepada putra dan putrinya untuk dapat melakukan hal hal yang berguna terutama bagi masa depannya.
Siswanto yang tahun ini berusia 66 tahun menjawab setiap pertanyaan yang kami ajukan. Ia menuturkan bahwa banyak dari interview yang dilakukan jarang sekali yang langsung kepada dirinya dan ini adalah kali pertama ia melakukan interview secara langsung dan detail karena biasanya hanya ditangani oleh corporate secretary perusahaan.
Ia menuturkan bahwa setiap anak anaknya mulai dari anak pertamanya Erick telah ia berikan kepercayaan dimana ia mampu untuk mengelola Roemah Mirota internet café di Yogyakarta, Victor mengelola Mirota Palagan. Dan Christina mengelola Cucu Mirota yang berada di Nusa Dua, Bali.
Generasi pertama memberikan fondasi, Generasi kedua membangun, Generasi ketiga melakukan pengembangan prinsip inilah sebenarnya yang diterapkan pada bisnis Mirota Group.
Shirley seorang wanita yang teguh pada pendirian berusia 50 th pada 2010 ini adalah istri dari Siswanto yang saat ini terus memberikan dukungan kepada suaminya dan anak anak mereka. Ia menilaimentalitas dan spiritualitas adalah bekal yang baik untuk dimiliki oleh anak anak mereka kelak dalam berbisnis.
Menjadi Rumah belanja terpercaya adalah sebuah acuan dasar yang diterapkan dalam bisnis Mirota Supermarket mempunyai keinginan ke depan menjadikan dirinya sebagai sebuah Rumah Belanja dengan memberikan layanan yang ramah, cepat dan tepat, produk yang berkualitas, harga yang murah dan fasilitas yang aman dan nyaman. Nilai lebih atau dapat dipercaya oleh masyarakat Yogyakarta.
Nuansa kekeluargaan dengan memberikan layanan yang ramah, cepat, produk yang berkualitas, harga yang murah merupakan komitmen Mirota Kampus. Ia menceritakan apa itu konsep Rumah Belanja Terpercaya saat itu kenangnya waktu terjadi gempa di Yogyakarta dimana banyak orang mengalami kesusahan Mirota tetap pada pendirian menjual seluruh barang barang mereka dengan harga yang sama seperti biasa. Dan tetap melayani pembeli dengan harga yang jujur tanpa adanya kenaikan.
Komitmen ini disampaikan karena kami juga mau membantu saudara yang mengalami bencana akankah kita tega untuk menaikkan harga ketika bencana terjadi itu adalah hal yang tidak mungkin kami lakukan. Karena itu kami menyebut Mirota Kampus sebagai Rumah Belanja Terpercaya dimana komitmen ini akan terus kami lakukan.
Dari situ Mirota mendapat order dari banyak NGO dan LSM yang saling mabtu membantu pada saat gempa di Yogyakarta. Siswanto ia ingin disebut sebagai Siswanto H.S [Siswanto Hendro Sutikno] nama ayahnya ia pakai sebagai ikatan yang kuat antara founder dengan generasi berikutnya.
Siswanto menuturkan persiapannya di usianya yang mencapai 66 tahun ini bahwa setiap generasi ketiga haruslah mempersiapkan diri untuk dapat menjadi pemimpin yang cakap tidak cukup hanya di keuangan tapi juga dalam sisi mentalitas dan spritualitas ketiga anaknya memiliki peluang dan kesempatan yang sama kata seseorang yang secara yakin pencipta kehidupan ada dalam perencanaan hidupnya.
Dalam perusahaan keluarga seringkali perlu dibuat suatu kekuatan yang menyatukan dan dalam generasi ketiga ini ia memiliki suatu harapan dimana mereka mampu dapat berkembang dengan apa yang mereka miliki sekarang menjadi lebih banyak lagi sektor usaha yang dijalani.
Ia menegaskan bahwa dalam setiap bisnis Kepercayaan adalah yang utama untuk didapatkan dan dipelihara karena jika kita dapat dipercaya sekali saja maka akan banyak orang yang mempercayakan banyak hal kepada kita. Tidak perlu untuk menyombongkan diri dan banyak berkata tetapi melakukan sesuatu dengan tepat, focus dan bijak itulah yang Siswanto nasehatkan kepada para generasi penerusnya.
Mirota Group memiliki banyak usaha kakak dan adik Siswanto ada beberapa yang memiliki usaha di berbagai tempat ada yang di Semarang, Bandung, Batam, Surabaya dan Bali ini berharap bahwa mereka dapat bekerja secara bersama sama dari generasi dua hingga diserahkan kepada generasi berikutnya dalam keadaan yang baik.
Persiapan dilakukan oleh para Generasi kedua perusahaan Mirota karena di usia mereka yang sudah cukup mapan ini mereka masih mampu memberikan nasehat dan arahan kata kakak dan adik dari Yangky Iswanti, Ninik Wijayanti, Ariyanti dan Hamzah Sulaiman. Kesempatan ini kami pergunakan untuk menutup interview dimana Siswanto mengingatkan untuk mengingat hal kecil seperti Minuman dan roti tawar hal yang sederhana sekarang mampu menjadi sesuatu yang membanggakan bernama Mirota Group. ujarnya dengan senyum pria yang tetap semangat muda di usianya yang sudah mapan.
#referensi 2
D. 1. LATAR BELAKANG
Di Era
persaingan pasar global, kualitas Sumber Daya Manusia merupakan salah
satu kunci penentu keberhasilan
suatu negara. Keunggulan kualitas SDM merupakan potensi dasar untuk menciptakan
keunggulan produk sesuai dengan
permintaan pasar. Era globalisasi juga menuntut seseorang untuk terus
meningkatkan kompetensi dan keahlian guna menghadapi persaingan yang semakin
ketat. Selain kompetensi, hal yang tidak kalah penting adalah pengalaman, terutama pengalaman di lapangan yang
berhubungan dengan kompetensi dan keahlian yang dimiliki seseorang tersebut.
Keahlian atau keterampilan seseorang juga harus ditunjang dengan adanya pengalaman kerja untuk mengetahui keadaan
dunia kerja yang penuh persaingan. Kunjungan Industri merupakan salah
satu sarana untuk memperkenalkan dunia
kerja kepada masyarakat, salah satunya siswa farmasi.
Disamping
untuk mengetahui kondisi dunia kerja, kunjungan industri juga sangat berperan
dalam membentuk pola pikir dan semangat siswa untuk berpikir ke arah yang
lebih luas, sehingga diharapkan dapat tercipta
siswa yang kreatif dan tidak awam dengan dunia kerja dan mampu menciptakan
lapangan kerja sendiri. Kunjungan Industri yang dilaksanakan oleh
siswa-siswi SMK Farmasi Al-Furqan Banjarmasin ini
merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia agar nantinya
dapat bersaing secara sehat di dunia kerja khususnya dalam bidang farmasi.
Dengan adanya kunjungan industri ke PT. Mirota KSM ini, diharapkan antara Siswa dan perusahaan
dapat saling bertukar informasi sehingga dapat menjalin hubungan yang saling
menguntungkan.
D.
2. SEJARAH PERKEMBANGAN PERUSAHAAN
PT MIROTA KSM Inc adalah perusahaan yang berbentuk badan
hukum Naamloz Venootschap (Perseroan Terbatas). Perusahaan ini pada awalnya
merupakan perusahaan perseorangan yang didirkan pada tahun 1950 oleh bapak dan
ibu Hendro Sutikno. Usaha pertama perusahaan adalah pembuatan minuman,
roti, dan tart dengan merk MIROTA (MINUMAN, ROTI, Dan TAART), yang semula
berlokasi di jl. FM Noto 7 Kotabaru Yogyakarta. Disamping usaha tersebut Bapak
dan Ibu Sutikno juga menembangkan usahanya dengan membuka toko P & D
yang terletak di jl. Jendral A Yani 75 Yogyakarta pada tahun 1952.
Perkembangan Perusahaan yang sangat pesat menimbulkan
perluasaan sehingga pada tahun 1973 perusahaan menambah jenis usahanya yaitu
sebagai produsen susu bubuk untuk bayi dengan merk lactona. Perusahaan diberi
badan hukum perseroaan komanditer dengan nama CV. MIROTA KSM INC dengan akte
notaries R. M. Soerjanto Partaningrat, SH. Selanjutnya Perusahaan diubah badan
hukumnya menjadi Perseroan Terbatas (PT) pada tanggal 15 November 1973. Tanggal
ini sekaligus dijadikan sebagai kelahiran PT.Mirota KSM Inc.
Dalam perkembangannya PT. Mirota KSM Inc, mengkhususkan diri
sebagai produsen susu bubuk formulasi. Sedangkan untuk produsen bakery
dan ice cream didirikan perusahaan dengan badan hukum sendiri-sendiri
Unit industry susu yang semula berlokasi Jl. A Yani 73-75 Yogyakarta dan hanya
memperkerjakan 40 orang ini, dipindahkan ke lokasi industry di Jl. Raya Yogya
Solo Km 9 Dusun Sambilegi, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Dati II
Sleman Yogyakarta Pemindahan lokasi ini adalah memenuhi segala persyaratan
tempat dan ruang, serta memungkinkan untuk pengembangan. Pemilihan lokasi
perusahaaan tersebut ditetapkan berdasarkan beberapa pertimbangan seperti
letak Yogyakarta yang strategis, sarana dan prasarana transportasi serta
komunikasi yang mudah diperoleh, tersedianya tenaga kerja yang cukup,
lingkungan alam yang mendukung dll.
PT Mirota KSM Inc juga dilengkapi dengan Laboratorium
Industri Farmasi yang berfungsi sebagai Laboratorium Quality Control. Perusahaan
yang termasuk dalam keanggotaan Industri Pengelolaan Susu (IPS), sebagai
anggota Asosiasi Pengusaha Makanan Bayi (APMB), dan Perusahaan Swasta
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ini secara terus menerus telah
melakukan riset dan pengembangan produk sehingga dapat memenuhi kebutuhan
konsumen untuk segala usia. Perkembangan perusahaan juga didukung jaringan
pemasaran yang mencakup wilayah P. Jawa, P. Madura, P. Bali, P. Lombok, P.
Sumbawa dan P. Sumatera.
Pada tanggal 15 April 1990, PT Mirota KSM, Inc berhasil
memperoleh piagam penghargaan sebagai Perusahaan Terbaik Pembina Tenaga
Kerja Wanita,yang kemudiaan disusul dengan diterimanya Piagam Penghargaan
sebagai Pengusaha Berwawasan Lingkungan Tingkat Nasional (SAHWALI AWARD)
pada tanggal 15 November 1991. Sebagai produsen susu bubuk formulasi, PT Mirota
KSM,Inc telah berhasil memperoleh pengakuan sebagai perusahaan yang berkembang,
stabil dan handal sehingga layak untuk menerima penghargaan ini dilengkapi
dengan Trophi SIDAKARYA pada tanggal 19 Agustus 1997, karena dinyatakan
sebagai perusahaan yang sehat, serta Trophi ADHI KARYA NUHRAHA pada
tanggal 23 Desember 1997 karena merupakan persahaan yang memiliki produktivitas
kerja yang tinggi. Pada tanggal 30 Desember 1997, PT MIROTA KSM, Inc
mendapatkan Trophi Perusahaan Pembina Tenaga Kerja Wanita dan untuk ke-2
kalinya mendapatkan Trophi SIDDAKARYA pada tanggal 18 Agustus 1998.
D.
3. ORGANISASI
Organisasi perusahaan disusun sesuai dengan falsafah dasar
PT. Mirota KSM, Inc yakni bahwa bisnis tidak lain daripada organisasi.
Organisasi itu tidak bisa berfungsi tanpa manajemen. Manajemen tidak akan
efektif tanpa unsur manusia yang memiliki kemamapuan dan keterampilan yang
tinggi. Oleh karena itu, sasaran organisasi diformulasikan dalam mission
scope yang berbunyi “PT. Mirota KSM, Inc secara terus menerus akan membangun
kemampuan sumber daya manusia , baik menejemen maupun teknik sebagai dasar
pokok bagi berhasil dan tumbuhnya organisasi”. Sasaran-sasaran ini diangkat
untuk mengembangkan suatu organisasi yang efektif yang memilki kemampuan
untuk bisa mempertahankan organisasi dalam bidang industry dan perdaganagan
yang diwarnai oleh kondisi persaingan yang ketat.
Berdasarkan kajian tersebut maka disusunlah suatu
struktur organisasi perusahaan yang mencakup seluruh fungsi yang dapat
digolongkan ke dalam bidang-bidang dan bagian-bagian yang senantiasa mengacu
kepada efektifitas dan efesiensi setiap kegiatan perusahaan.Struktur Orgnisasi
PT. Mirota KSM, Inc berbentuk garis dan staf yang dikendalikan dibawah
kepimpinan Dewan Direksi.
D.
3. TENAGA KERJA
Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor produksi
yang mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Tenaga kerja
dalam unit Industri Susu Bubuk PT. Mirota KSM, Inc dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel
1: Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja PT. Mirota KSM, Inc
Tingkat
Pendidikan
|
Jumlah
Tenaga Kerja (orang)
|
SD
|
8
|
SLTP
|
49
|
SLTA
|
131
|
Diploma
3 (D3)
|
28
|
Strata
1 (S1)
|
33
|
(Sumber
:PT Mirota KSM,Inc)
Peraturan Ketenagakerjaan pada perusahaaan disesuaikan
dengan program Pemerintah, yakni untuk menciptakan Hubungan Industrial
Pancasila, yang dalam garis besarnya meliputi 3 asa kerja sama yaitu:
a. Pengusaha dan karyawan adalah
teman seperjuangan dalam usaha dan proses produksi.
b. Pengusaha dan karyawan adalah teman
seperjuangan dalam pasang surutnya keuntungan. perusahaan.
c. Pengusaha dan karyawan adalah teman
seperjuangan dalam tanggung jawab.
1.
Kesejahteraan Tenaga Kerja
Salah satu syarat melaksanakan Hubungan Industrial Pancasila
ialah dimilkinya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB).Hal-hal yang berkaitan dengan
kesejahteraan karyawan yang tertuang dalam KKB antara lain :
a. Karyawan men dapat gaji pokok,
tunjangan kemahalan, premi, bonus prestasi, bonus bonus ulang tahun dll.
b. Karyawan mendapat jaminan kesehatan
sebesar 100%, istri 50% dan anak (maksimal 2 anak) 25%./
c. Karyawan dengan masa kerja 1 sampai
dengan <5tahun mendapat THR sebesar 100% gaji 1 bulanan, masa kerja 5 tahun
sampai dengan <20 tahun mendapat THR 150% gaji I bulan dan masa kerja 20
tahun atau lebih mendapat THR sebesar 200 % gaji 1 bulan.
d. Karyawan mendapat tunjangan rekreasi
tiap tahun sekali, olahraga dan masih banyak fasilitas yang diberikan
perusahaan kepada para karyawan.
D.
4. PRODUKSI
1.
Spesifikasi produk
Macam produk yang dihasilkan oleh PT Mirota KSM Inc terdiri atas 7 lini produk
yakni Lactona 1, Lactona 2, Lactona 3, Lactona skim, Lactona ibu, Prolansia
Fiber dan Proesto. Peruntukan produk-produk tersebut pada umumnya dapat dibagi
kedalam 2 kategori, yaitu berdasarkan pada kategori usia dan manfaat produk.
Peruntukan produk berdasarkan kategori usia meliputi produk-produk Lactona
1, Lactona 2, Lactona 3, dan Prolansia Fiber. Sedangkan peruntukan produk
berdasarkan kategori manfaat meliputi produk-produk Lactona skim, Lactona ibu
dan Prosteo. Spesifikasi produk yang dihasilkan PT Mirota KSM,Inc dapat dilihat
pada table 2, dan informasi nilai gizi rata-rata per 100g produk susu bubuk
Lactona dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 2. Spesifikasi produk susu bubuk Lactona di PT Mirota KSM,Inc.
Jenis
produk
|
Peruntukan
|
Komposisi
|
Kemasan
|
Lactona
1
|
Usia
kurang dari 6 bulan
|
Full
cream, skim, gula vitamin-mineral, inyak nabati
|
KKL
400g
KKL
200g
KKL
90g
|
Lactona
2
|
Usia
6 bulan – 3 tahun
|
Full
cream, skim, gula vitamin-mineral, inyak nabati, DHA
|
KKL
400g
KKL
200g
|
Lactona
3
|
Usia
2 tahun – 9 tahun
|
Full
cream skim, gula coklat bubuk vitamin-mineral, karagenan, DHA, lesitin
pewarna, aroma
|
|
Prosteo
|
Usia
20 tahun – 45 tahun keatas
|
Susu
bubuk, skim vitamin-mineral
|
KKL
300g
|
Prolansia
Fiber
|
Usia
45tahun keatas
|
Full
cream, gula pasir, skim instan, aspartam coklat bubuk, vitamin, mineral,
karagenan, pewarna, aroma, caramel, litese
|
KKL
200g
|
Lactona
Ibu
|
Ibu
menyusui dan ibu hamil
|
Full
cream, skim,gula halus dekstrin, aroma, maltose, coklat bubuk,
vitamin-mineral, karagenan, minyak nabati, anti oksidan, pewarna
|
KKL
200g
|
Lactona
Skim
|
Susu
bubuk, skim, vitamin-mineral, karagenan
|
KKL
200g
|
Tabel 3 Nilai Gizi Rata-Rata Per 100 Gr Produk Lactona di PT Mirota KSM,Inc
Zat
Gizi
|
Satuan
|
Lact
1
|
Lact
2
|
Lact
3
|
Lact
Ibu
|
Lact
Skim
|
Prosteo
|
Prolansia
Fiber
|
Gizi
Utama
|
g
|
16,5
|
20,2
|
23
|
21
|
37
|
37
|
31
|
Protein
|
g
|
20,5
|
19,3
|
9
|
7
|
1
|
1
|
11
|
Lemak
|
g
|
20,5
|
19,5
|
9
|
7
|
1
|
1
|
11
|
Karbohidrat
|
g
|
56
|
53
|
60
|
63,5
|
51,3
|
50
|
42
|
Mineral
|
g
|
4
|
4,5
|
5
|
6
|
7,7
|
8
|
5,9
|
Air
|
g
|
3
|
3
|
2,8
|
2,5
|
3
|
0
|
3
|
Lesitin
|
g
|
0
|
0
|
0,2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Fiber
|
g
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
8
|
Asam
linoleat
|
g
|
0
|
1762
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Kalori
|
Kkal
|
474,5
|
466,5
|
413
|
401
|
350
|
357
|
339
|
Vitamin
& Mineral
|
||||||||
Vitamin
A
|
IU
|
2000
|
1840
|
1500
|
3300
|
1500
|
2600
|
1500
|
Vitamin
D
|
IU
|
300
|
282
|
300
|
150
|
200
|
475
|
285
|
Vitamin
E
|
UI
|
5
|
5
|
5
|
15
|
8
|
0
|
11,4
|
Vitamin
K1
|
ug
|
20
|
20
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Vitamin
B1
|
mg
|
0,5
|
0,5
|
0,8
|
2500
|
800
|
0,4
|
0,7
|
Vitamin
B2
|
mg
|
1
|
1
|
1
|
2500
|
0
|
1,9
|
0,8
|
Vitamin
B6
|
mg
|
0,3
|
0,3
|
0,8
|
1500
|
300
|
0
|
1
|
Vitamin
B12
|
ug
|
1
|
1
|
1,5
|
3
|
3
|
4
|
4
|
Vitamin
C
|
mg
|
55
|
55
|
50
|
200
|
90
|
0
|
100
|
Niasinamida
|
mg
|
5,5
|
5
|
10
|
12
|
0
|
0
|
10
|
Biotin
|
ug
|
7,6
|
7,6
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Asam
Folat
|
ug
|
51,6
|
48,2
|
100
|
400
|
0
|
0
|
400
|
Asam
Pentotenat
|
mg
|
2,3
|
2,1
|
4
|
0
|
o
|
0
|
4
|
Kalsium
|
mg
|
578
|
750
|
1000
|
680
|
1220
|
1600
|
1120
|
Kalium
|
mg
|
0
|
0
|
550
|
500
|
400
|
727
|
500
|
Sodium
|
mg
|
-
|
0
|
0
|
0
|
470
|
0
|
0
|
Natrium
|
mg
|
0
|
292
|
300
|
270
|
0
|
398
|
300
|
Fosfor
|
mg
|
446
|
542
|
750
|
690
|
950
|
190
|
505
|
Klorida
|
mg
|
0
|
0
|
500
|
0
|
0
|
0
|
300
|
Magnesium
|
Mg
|
0
|
0
|
150
|
220
|
114
|
113
|
300
|
Seng
|
Mg
|
0
|
0
|
10
|
15
|
4
|
3,1
|
7
|
Besi
|
mg
|
5
|
5
|
10
|
10
|
0
|
0
|
10
|
Tembaga
|
mg
|
0
|
0
|
2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Mangan
|
mg
|
0
|
0
|
2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Yodium
|
ug
|
0
|
0
|
50
|
100
|
50
|
29
|
180
|
2.
Kapasitas Produksi
Suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitas produksinya membutuhkan saran
berupa mesin dan alat pengolahan untuk menunjang kelancaran kegiatan produksi.
PT. Mirota KSM, Inc mempunyai kapasitas produksi kurang lebih 12 ton tiap
harinya, dengan kegiatan produksi sebanyak 2 shift @ 8 jam. Untuk menunjang
kelancaran proses produksi tersebut, maka PT Mirota KSM,Inc menyediakan 5 jenis
mesin dengan kapasitas produksi yang berbeda-beda, yaitu meliputi :
a) 3 Unit Mesin Miller
(mesin giling gula) dengan kapasitas produksi tiap unitnya adalah 50 kg/ 5
menit.
b) 3 Unit Mesin Shifter (mesin
ayak) dengan kapasitas produksi tiap unitnya adalah 25 kg / 5 menit.
c) 3 Unit Mesin Mixer
dengan kapasitas produksi tiap unitnya adalah 250 kg / 35 menit.
d) 2 Unit Mesin Filler dengan kapasitas produksi tiap
unitnya adalah 40 pcs / 1 menit.
e) 1Unit Mesin Cartoner
dengan kapasitas produksi 60 pcs / 1 menit
Surat
Persetujuan Tetap/Surat Persetujuan Prinsip (SPT / SPP) menetapkan kapasitas
produksi di PT Mirota KSM,Inc adalah sebnayak 6.750 ton per tahun yang
sesungguhnya harus dilakukan kegiatan produksi sebanyak 3 shift @ 8 jam. Dengan
demikian total kapasitas yang terpasang belum memenuhi kapasitas produksi yang
di tetapkan sehingga masih memungkinkan adanya pengembangan dan penambahan
target produksi.
D.
5. PROSES PRODUKSI
1 Input Bahan
Dalam proses pembuatan susu bubuk, diperlukan input bahan yang pada dasarnya
dapat dibedakan dalam 3 kategori, yaitu bahan baku, bahan penolong / bahan
tambahan dan bahan pengemas. Bahan-bahan tersebut di peroleh dari dalam negeri
maupun luar negeri.
a.
Jenis Bahan
Pembuatan susu bubuk yang diproduksi oleh PT Mirota KSM, inc menggunakan bahan
baku susu bubuk full cream dan susu bubuk skim. Kedua bahan baku
tersebut diperoleh dengan cara mengimpor langsung dari New Zealand, yaitu
sebagai produsen susu terbaik dan terbesar di dunia.
Disamping bahan baku diatas, dalam proses pembuatan susu bubuk Lactona ini juga
diperlukan adanya bebrapa bahan lain yang berfungsi sebagai bahan penolong.
Adapun bahan-bahan tersebut antara lain seoerti gula pasir, aspartame, vitamin
dalam bentuk premix, mineral, minyak nabati coklat bubuk9jenis winmolen dan
delfie), madu bubuk, lactose, litese, raftilose, caramel, maltrin dan aroma
(essence coklat, vanilla dan raspberry). Bahan-bahan tembahan tersebut sebagian
besar di peroleh dari dalam negeri, diantaranya dari Bojonegoro-Serang, Jakarta
dan Semarang.
Susu bubuk dikemas dengan Alumunium Foil Kotak Karton Lipat(KKL) dan Kotak
Karton Gelombang (KKG). Alumunium foil adalah bahan pengemas primer yang
langsung bersentuhan dengan produk. KKL adalah bahan pengemas sekunder yang
mengemas produk yang sudah terkemas dalam Alumunium Foil. KKG adalah bahan
pengemas tersier yang mengemas produk yang sudah terkemas dalam kemasan KKL.
b.
Tempat Penyimpanan bahan
Bahan-bahan yang akan digunakan dalam proses produksi, baik bahan baku, bahan
penolong maupun bahan pengemas disimpan dalam 1 ruangan yang disebut dengan
Gudang bahan baku. Secara garis besar, gudang bahan baku dibagi menjadi 2
tempat yang hanya dipisahkan oleh sekat berupa tembok. Gudang bahan sebelah barat
digunkan untuk menyimpan bahan baku berupa susu bubuk skin dan full cream serta
gula pasir, sedangkan gudang bagian timur di gunakan untuk menyimpan bahan
pengemas dan bahan bahan untuk sanitasi ruangan.
Semua bahan yang disimpan dalam gudang bahan diletakkan di atas palet plstik
atau palet kayu. Bahan pengemas Kotak Karton Lipat (KKL) dalam 1 palet maksimal
terdiri dari 12 tumpukan, dan untuk bahan skim dan full cream, dalam 1 palet
maksimal sekitar 6-8 tumpukan. Penempatan barang diatur supaya tidak menempel
pada dinding ruangan, dan diletkkan sesuai dengan kelompok / jenisnya. Selain
itu posisi barang yang lain masih terdapat sela / jarak yang cukup sehingga
sirkulasi udara lancer dan dapat mempermudah dalam pengontrolan jumlah barang.
Gudang bahan baku berdasrkan pengaturan letak barang dapat dikelompokkan
menjadi 5 bagian tempat yaitu gudang susu skim, fill cream dan gulan pasir
gudang bahan tambahan makanan, gudang bahan pengemas, gudang bahan sanitasi dan
gudang vitamin-mineral. Pada bagiat atas dinding gudang bahan baku dilengkapi
dengan baling-baling kipas dan rongga-rongga yang berfungsi sebagai ventilasi
udara. Untuk menjaga kebersihan gudang, dilakukan pembersihan gudang setiap har
dengan cara disapu / divacum cleaner. Suhu pada gudang bahan baku tidak
lebih dari 30°C dengan kelembaban kurang dari 60% pada gudang bahan tambahan
disediakan 2 rungan yang berbeda untuk gudang bahan tambhan makanan (raftilose,
Coklat bubuk atau madu) dan gudang vitamin-mineral. Ke-2 ruangan tersebut mempunyai
suhu ruangan tidak lebih dari 20°C dan kelembaban kurang dari 60% . Selain itu
kedua ruangan ini juga di lengkapi dengan lampu ultraviolet dan air
conditioner (AC).
2. Alur Proses
Proses pembuatan produk susu bubuk Lactona pada
prinsipnya meliputi 3 tahapan, diantaranya yaitu tahap persiapan, pencampuran
dan pengemasan. Diagram alir Proses Produksi dapat dilihat pada Gambar 1.
Keterangan
1. Pengawasan mutu Fisika, Kimia dan
Mikrobiologi.
2. Pengawasan mutu Fisika Kimia.
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini diawali dengan mengambil sejumlah sampel bahan baku susu
skim dan full cream untuk dilakukan pemeriksaan baik secara fisika, kimia
maupun mikrobiologi. Untuk persiapan bahan baku ini disediakan 2 ruangan yaitu
ruang bongkar sak susu dan transit. Bahan baku yang sudah dinyatakan release
dari uji fisika, kimia dan mikrobiologi tersebut diambil dalam jumlah tertentu
untuk kemudian diangkut menuju ke ruang bongkar. Dalam ruang bongkar ini, susu
skim dan full cream yang telah dikeluarkan dari sak pembungkusnya diletakan
diatas meja stainless stell berbentuk persegi panjang untuk diperiksa kembali
ada / tidaknya kebocoran pada kemasan plastic susu yang selanjutnya, yang akan
di uji secara mikrobiologi. Hasil pemeriksaan yang baik menunjukan bahwa bahan
baku tersebut masih bisa digunakan untuk proses produksi.
Bahan baku susu skim dan full cream yang akan digunakan dalam proses produksi
diletakkan dalam ruang transit untuk diatur dan dipisahkan sesuai dengan jenisnya
(full cream/skim). Bahan baku juga akan disterilisasi dengan menggunakan lampu
ultraviolet (UV) selama 10 menit untuk mensterilkan permukaan luar dari plastic
pembungkus susu.
Kondisi pada ruang bongkar rak susu umunya memiliki suhu kurang dari 27◦C
dengan kelembaban tidak lebih dari 60% serta lantai yang kedap air.
Kondisi ini pada dasarnya sama dengan kondisi pada ruang transit karena letak
kedua ruangan teresbut yang bersebelahan dan hanya dipisahkan oleh pintu kaca.
Karyawan yang bekerja pada ruang persiapan ini diharuskan menggunakan jas
kerja, masker, penutup muka, sarung tangan, penutup kepala, dan sepatu khusus
(sepatu bots).
Sama halnya dengan susu bubuk, gula pasir yang akan digunakan dalam proses
produksi juga dilakukan pemeriksaan secara fisika dan kimia. Pemeriksaan secara
fisik yang menunjukan adanya gula basah, kotor, menggumpal atau berbau busuk
menandakan bahwa gula tidak dapat digunakan untuk proses produksi.
aktivitas peracikan, lantai dan dinding ruangan dibersihkan dengan
alkohol 70% dan disinari dengan sinar ultraviolet untuk
mensterilkan ruangan.
Dalam proses pembuatan susu bubuk, PT mirota KSM,
menggunakan minyak nabati RBDFB 21, yang merupakan campuran antara minyak
kacang dan minyak kelapa. Sebelum digunakan, minyak nabati telah diperiksa
secara fisika, kimia/mikrobiologi. Minyak nabati yang lolos uji selanjutnya
dipompa untuk disimpan dalam tanki penampung minyak dan siap digunaan dalam
proses produksi dengan cara dialirkan melalui pipa minyak nabati kedalam
ruang proses.
Dalam proses pembuatan susu bubuk formulasi ini juga
digunakan pewarna dan aroma yang diijinkan Departemen Kesehatan (DEPKES).
Pewarna dan aroma dipersiapkan sesuai dengan produk yang akan dihasilkan , dan
akan diproses dalam ruangan proses bersama bahan-bahan lainnya.
b.
Tahap pencampuran
Bahan –baku ang telah disiapkan untuk proses produksi,
diletakkan dalam ruangan proses untuk kemudian dicampur bersama bahan-bahan
tambahan lainnya sehingga dapat menjadi suatu komponen bahan yang homogen.
Proses pencampuran dalam produksi susu bubuk Lactona adalah proses pencampuran
kering (dry mixing), yang dikombinasikan dengan penyemprotan minyak
nabati. Penyemprotan ini dilakukan secara pengabutan dengan alat khusus
sehingga minyak dapat bercampur homogen dengan bahan lain.
Proses pencampuran dilakukan secara bertahap. Pada tahap
awal dilakukan pencampuran semua bahan tambahan makanan (vitamin dan
mineral) yang terdapat dalam jumlah kecil dengan sebagian bahan baku (full
cream / skim) dalam alat drum mixer selama 6 menit untuk menjamin
tingkat homogenitas. Pada tahap berikutnya dilakukan pencampuran semua
komposisi bahan yang telah dipersiapkan untuk masing- masing produk selama
30-35 menit dalam mesin Gardner. Proses pencampuran semua komposisi
bahan akan menghasilkan 250 kg. Susu bubuk untuk tiap 1 mesin garner dan
akan dikirim melalui ban berjalan ke dalam ruangan karantina.
Ruangan karantina merupakan tempat penyimpanan produk
setengah jadi yaitu produk hasil produksi yang belum mengalami proses pengemasan.
Ruang karantina mempunyai suhu kurang dari 25Âş C dan kelembaban tidak lebih
dari 60%. Produk susu dalam ruang karantina akan ditematkan dalam 1 troli untuk
1 mesin dan akan mendapatkan penyinaran sinar ultraviolet. Pada produk
setengah jadi juga akan dilakukan pemeriksaan secara fisika, kimia/mikobiologi
dengan cara mengambil sejumlah sampel pada tiap batchnya.
c.
Tahap pengemasan
Pengemasan merupakan tahap akhir dari setiap proses
produksi. Produk setengah jadi yang dinyatakan lolos uji fisika, kimia dan
mikrobiologi adalah produk yang siap untuk dikemas. Pengemasan produk bertujuan
untuk mendapatkan produk yang lebih higenis dan aman untuk dikomsumsi konsumen.
Proses pengemasan pada intinya dibagi menjadi 3 tahapan yaitu produk dikemas
dalam kemasan alumunium foil, produk dalam kemasan alumunium foil dikemas dalam
kemasan kotak karton lipat (KKL) dan produk dalam kemasan KKL dikemsa dalam
kotak karton gelombang (KKG).
Proses pengemasan produk dalam kemasan alumunium foil 400g,
300g, 200g dan 90g dilakukan dengan menggunakan 2 unit mesin filler(mesin
pengemmas) yang terdapat dalam ruangan rovena. Mesin filler ini
mempunyai 4 fungsi diantaranya adalah mengosongkan oksigen dari alam kemasan,
memasukan produk jadi dalam kemasan, memasukan gas nitrogen ke dalam kemasan
serta menutup kemasan dengan rapat.
Proses pengemasan diawali dengan mengirimkan sejumlah produk
setengah jadi dan ruang karantina ke dalam ruang silo sesuai dengan permintaan
dari bagian rovema. Produk-produk tersebut kemudian akan dimasukkan kedalam
‘’mulut’’ dari mesin filler yang ada dalam ruang silo. Produk-produk
yang telah keluar dari mesin filler akan melewati mesin willer
sehingga secara otomatis akan tercetak tulisan willer yang meliputi kode
produksi yang menunjukkan tahun dan tanggal pembuatan produk serta tinggal
kadaluarsa produk-produk.
Setiap produk jadi yang akan dikemas dalam kemasan KKL
ditimbang untuk mengecek kesesuaian antara berat produk dengan standard yang
telah ditetapkan. Selain itu juga dilakukan test kebocoran kemasan dengan cara
mengambil 3 sampel produk yang keluar tiap 10 menitnya . Pengujian kebocoran
dilakukan dengan merendam produk dalam air, dan timbulnya gelembang udara pada
produk menandakan adanya indikasi kebocoran. Produk –produk yang mengalami
kebocoran kemasan maupun produk yang mempunyai berat tidak sesuai dengan
standard penimbangan akan dipisahkan, disimpan kembali dalam ruang karantina
dan dilakukan pemeriksaan ulang secara miKrobiologi.
Pengemasan produk dalam kemasan KKL 400g, 300g dan 90g
dilakukan secara manual. Pengemasan produk dengan netto 200g lilakukan dengan
mesin cartooner yang berfungsi untuk membentuk kotak dari lembaran
lembaran karton lipat, memasukkan produk kedalam kotak serta menutup kotak
secara otomatis. Pada produk lactona 1, lactona 2 dan prosteo ditambahkan
sendok takar plastik dalam setiap kemasan KKL.
Pada tahap akhir dilakukan pengemasan produk-produk yang
telah dikemas dalam KKL kedalam kemasan KKG (kotak karton gelombang). Pengisian
produk dalam kemasan KKG dibedakan berdasarkan netto produk. Produk dengan
netto 400g dan 300g , berjumlah 24 KKL dalam 1 kemasan KKG sedangkan produk dengan
netto 200g dan 90g, berjumlah masing-masing 48 KKL dan 72 KKL dalam 1 kemasan
kkg. Pengemasan produk KKL dalam KKG dilakukan secara manual bagian ata dan
bawah kemasan KKG ditutup/disegel dengan adhesive tape.
Setiap produk jadi dalam kemasan KKG akan dilakukan
pemeriksaan berat kemasan, jumlah isi dalam kemasan maupun kondisi penyegelan
kemasan. Klasifikasi berat minimum dan maksimum berat kemasan KKG untuk
tiap-tiap produk dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel
4. Standard berat produk dalam kemasan KKG
Nama produk
|
Netto (gr)
|
Jumlah kemasan
KKL
|
Berat kemasan KKG (kg)
|
Lactone 1
|
90
200
400
|
72
48
24
|
8,38 – 8,47
11,56 – 11,64
11,32 – 11,44
|
Lactone 2
|
90
200
400
|
48
48
24
|
7,24 – 7,35
11,59 – 11,75
11,29 –11,45
|
Lactone 3 vanila
|
200
400
|
48
24
|
11,41 – 11,29
11,23 – 11,31
|
Lactone 3 madu
|
200
400
|
48
24
|
11,40 – 11,48
11,34 – 11,40
|
Lactone 3 coklat
|
200
400
|
48
24
|
11,49 – 11,61
-
|
Lactone ibucoklat
|
200
|
48
|
11,49 - 11,57
|
Lactone ibuvanila
|
200
|
48
|
11,10 – 11,52
|
Lactone ibustarwbery
|
200
|
48
|
11,37 – 11,45
|
Lactone skim
|
200
|
48
|
11,28 – 11,56
|
Prosteo
|
300
|
24
|
8,88 – 9,22
|
Prolansiaaspartam
|
200
|
48
|
11,58 – 11,64
|
Prolansiagula
|
200
|
48
|
11,62 – 11,74
|
(sumber
: PT Mirota, KSM,Inc)
Produk-produk yang telah sesua idengan aturan penimbangan
diletakkan pada palet plastic dan siap untuk dikirim kegudang produk jadi
jumlah kardus produk jadi untuk tiap palet dapat dibedakan berdasarkan berat
netto produk. Produk dengan netto 400g dan 300g diletakkan pada palets ebanyak
66 kardus sedangkan produk dengan netto 200g dan 90g. diletakkan pada palet
masing-masing sebanyak 56 kardus dan 60 kardus.
D.
6. PENGELOLAAN LIMBAH
PT Mirota KSM, Inc menghasilkan limbah padat dan limbah cair
sebagai hasil sampingan dari kegiatan indusrinya. Limbah limbah padat yang
dihasilkan berapa susu, dedaunan ,plastik dan kertas pembungkus lainnya. Limbah
padat ini tidak diolah secara khusus oleh PT. Mirota KSM, Inc melainkan dijual
kepada orang yang membutuhkan atau kepada pengumpul limbah sejenis . Sedangkan
limbah cair yang dihasilkan terbagi atas 2 yaitu limbah pasca produksi, yaitu
limbah yang berasal dari pencucian alat-alat prduksi dan limbah domestik, yaitu
limbah yang berasal dari aktivitas dapur, laundry maupun buangan
manusia.
Pengelolahan limbah cair PT Mirota KSM,Inc dapat diuraikan
melalui beberapa tahapan. Tahapan pengolahan tersebut diawali dengan
mengalirkan limbah hasil pencucian mesin dan alat kedalam bak ekualisasi (bak
penampung limbah awal) . Dalam bak ekualisasi , salah satu komponen susu yakni lactosa
akan diubah menjadi asam laktat oleh bakteri asam laktal (lactobacillus
sp atau streptococcus lactis) sehingga mengakibatkan penurunan pH.
Pada bak ekualisasi secara berkala, yaitu setiap pukul 08.00 wib dilakukan
penambahan air kapur sebanyak kurang lebih 2kg sampai dicapai pH minimal 10.
Penambahan air kapur secara berlebih ini bertujuan untuk mempermudah pemecahan
komponen limbah pada tahapan selanjutnya serta untuk mempetahankan pH selama
proses pengolahan limbah pemeriksaan pH pada bak ekualisasi dilakukan dengan
menggunakan kertas lakmus..
Limbah basa yang berada dibak ekualisasi dialirkan menuju ke
bak penampung inlet. Bak penampung inlet terletak diatas
permukaan tanah dan berada dalam keadaan tertutup dengan tujuan untuk
meminimalisasi Oksigen. Endapan tersebut diambil dan dikeringkan dalam bak
pengerIng lumpur setiap 6 bulan sekali. Hasil endapan yang berupa lumpur kering
dimanfaatkan sebagai pupuk.
Limbah dalam bak penampung inlet dimasukan dalam bak
anaerob dengan mengunakan pompa.Bak anaerob diletakkan dibawah permukaan tanah
dengan tujuan untuk menhindari kontak antara limbah dengan udara. Dalam bak
anaerob terjadi proses yang melibatkan bakteri anaerob untuk menguraikan
berbagai senyawa organik limbah kompeleks yang terdapat dalam air limbah
menjadi asam-asam organik sederhana. Penampang limbah dalam bak anaerob
menghasilkan bau busuk sebagai akibat pemecahan protein susu yang terbawa air
limbah menjadi senyawa amonia (NH3) dan hidrogen sulfur (H,S). Proses
penguraian air limbah dalam bak anaerob berlangsung selama 25 hari dan
mengakibatkan penurunan biologycal oxygen demand (BOD) air limbah pada
bak anaerob juga dilengkapi pengaduk dan cerobong untuk pengeluaran gas yang
ditimbulkan.
Limbah yang sudah mengalami proses anaerob dialirkan menuju
bak aerasi .pada bak aerasi dilengkapi pengaduk (blower) untuk
memberikan pengudaraan pada limbah sehingga dapat memasukan oksigen sebanyak
mungkin kedalam air limbah . bakteri aerob dalam bak aerasi mempunyai peranan
untuk memecah sisa komponen air limbah menjadi karbondioksida (CO) dan air
(H2O).proses meningkatkan kadar oksigen terlarut (DO) air limbah.
Tahap selanjutnya dalam pengolahan limbah cair adalah
mengalirkan air limbah menuju ke bak pengendapan lumpur. Dalam bak pengendapan
lumpur, air limbah yang masih bercampur lumpur diendapan selama 6 hari. Air
limbah dari bak pengendapan dialirkan menuju bak filtrasi . pada bak filtrasi
limbah mengalami proses pengudaaan dan proses penyerangan .proses pengundaran
terjadi ketika air limbah yang dimasukan kedalam bak filtrasi harus melewati
suatu pipa. Adanya tekanan menyebabkan air memancar keluar melalui
lubang-lubang kecil pada pipa dan bergabung dengan udara proses penyarinagan
air limbah dalam bak filtrasi menggunakan pasir, arang pasir ijuk dan batu
koral.bahan-bahan ini sekaligus dapat menetralkan Ph air limbah . dengan
demikian dapat dikatakan bahwa air limbah pada bak filtrasi sudah tidak
membahayakan lagimahluk hidup. Hal ini ditunjukkan tumbuhnya rumput-rumputan
pada permukaan pasir bak filtrasi.
Air limbah dalam bak filtrasi akan dialirkan menuju bak
pengukur debit dan menju bak bio-indikator. Dalam bak bio-indikator dimasukkan
ikan yang berfungsi sebagai indikator untuk memastikan tingkat keamanan dari
air limbah yang telah diolah .tahapan terakhir dari proses pengolahan air
limbah adalah mengalirkan air limbah kesaluran irigasi sawah dan digunakan
untuk keperluan perikanan dan peternakan.
D.
7. UTILTAS
PT. Mirota KSM, Inc memiliki utilitas berupa penyediaan listrik dan air.
Listrik yang dipergunakan berasal dari 2 sumber yaitu Inssalasi Listrik
Perusahaan Listrik Negara (PLN) berdaya 131 volt ampere (VA) dan listrik
Genset berdaya 250 Kilo Volt Ampere (KVA). Sumber listrik dari PLN dimanfaatkan
untuk aktivitas produksi pada shift pertama, dan sumber listrik Genset
dimanfatkan untuk aktivitas produksi pada shift kedua. Sedangkan air yang
digunakan bersal dari 4 sumur. Air tersebut dipompa, ditampung dalam water
tank,dan dialirkan melalui pipa-pipa untuk kperluan operasional perusahaan.
D.
8. PROMOSI DAN PEMASARAN
Kegiatan promosi PT. Mirota KSM, Inc mencakup adversiting, personal selling,
dan publicity. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan secara stimulant
dengan menggunakan prinsip efektivitas yang didukung dengan efesiensi
penggunaan sumber daya yang tersedia.
Adversiting merupakan sarana introduction dan reminding
yang menggunakan seluruh media baik melalui media cetak, media massa elektronik
audio maupun audio visual, maupun media khusus.
Sponsorship sebagai wujud jalinan kerja sama yang nyata antara PT.
Mirota KSM, Inc dengan berbagai pihak, sehingga menjadikan PT. Mirota KSM, Inc
beserta produk-produknya manjadi mitra bagi berbagai pihak. Srana ini cukup
representatif untuk memperkenalkan produk kepada konsumen.
Personal selling sebagai pendukung kegiatan produk-produk PT. Mirota
KSM, Inc melibatkan 33 oang detailer dan 7 orang surveyor atau kanveasser.
Ke empat puluh armada tersebut menjalin hubungan bisnis dengan kalangan medis
(rumah sakit, rumah bersalin, puskesmas, dokter, dan bidan praktek, serta
paramedis ), dan para grosir serta retailer. Dengan demikian tercapai hasil
pengenalan secara rinci dengan scope wilayah yang luas.
Kegiatan publicity merupakan upaya pengenalan
keunggulan perusahaan dan produk-produk PT. Mirota KSM, Inc dengan melibatkan
seluruh karyawan PT. Mirot KSM, Inc personal public relationship dan
dengan menjalin hubungan kerja sama yang saling menguntunkan dengan kalangan
pers.
Kegiatan bagian pemasaran PT.Mirota KSM, Inc dikendalikan
dari kantor pusat dengan dibantu oleh 2 kantor perwakila yang masing-masing
berada di kota Semarang dan Jakarta. Dalam operasionalnya, kegiatan pemasaran
produk-produk PT. Mirot KSM, Inc mencakup 33 wilayah pemasaran yang tersebar di
seluruh P. Jawa dan Madura, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat,
sebagian P. Sumatera, seta daerah rembesan yang meiputi Kalimantan Selatan,
Ujung Pandang, dan Nusa Tenggara Timur. Untuk mendistribusikan produk-produk
PT. Mirota KSM, Inc hingga mencapa seluruh wilayah pemasaran digunakan multy
distribution system , yaitu dengan ditempuhnya distribusi langsung dan tidak
langsung.
D. 9. PENGAWASAN MUTU MIKROBIOLOGI
PT Mirota KSM,Inc merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang Industri Susu Bubuk Formulasi. Bagi perusahaan yang bergerak
di bidang pangan, pengawasan mutu pangan merupakan salah satu langkah penting
untuk menjaga konnsistensi dan keamanan produk sampai produk siap
dikonsumsi konsumen. Pengawasan mutu secara mikrobiologi dan pengawasan mutu
secara fisika-kimia.
Pengawasan mutu diterapkan PT Mirota KSM Inc sudah bagus
salah satu tindakan kepedulian perusahaan untuk menjaga keamanan produk
adalah dengan melakukan pengawasan mutu pada setiap tahapan proses produksi,
dari pemeriksaan bahan baku, produk setengah jadi ( produk jadi yang
belum mengalami proses pengemasan ) dan produk jadi.
Dalam pengawasan mutu pangan diperlukan suatu standar untuk
mengukur mutu dari produk yang dihasilkan. Untuk pengawasan mutu secara
mikrobiologi, PT Mirota KSM,Inc mempunyai standar sendiri yang lebih
tinggi dari Standar Nasional Indoesia ( SNI ) mengenai jumblah maksimal
bakteri dalam susu bubuk. Standar tersebut merupakan rahasia perusahaan dan
tidak terbuka untuk umum. Dengan standar lebih tinggi dari SNI ini menunjukan
bahwa pemeriksaan Mikrobiologi yang dilakukan PT Mirota KSM Inc benar-benar
ketat dengan tujuan untuk menjaga kualitas produk susu yang dihasilkan.
Pengawasn mutu secara mikrobiologi patut dicermati karena berdasarkan komposisi
kimianya, susu mengandung protein. Karbohidrat, lemak, vitaminndan mineral,
sehingga disamping merupakan makanan yag baik bagi manusia, susu juga merupakan
medium pertumbuhan yang baik baik bahgi mikroorganisme ( Volk &
Wheeler,1999).
Pada pengujian secara mikrobilogi, bakteri yang diuji adalah
bakteri yang dapat menimbulkan penyakit / keracunan dan bakteri yang dapat
digunakan sebaagai indikator untuk melihat mutu susu. Menurut arpah (1993),
pengujian mikrobiologi yang dilakukan pada susu bubuk meliputi pengujian jumlah
mikroorganisme (Total Plate Count), pengujian Enterobacter, pengujian kapang
dan khamir, pengujian Coliform, dan terkadang pengujian Salmonella. Analisa
Mikrobiologi yang dilakukan pada sampel susu bubuk di PT Mirota KSM Inc dapat
dikatakan dan lebih lengkap yang meliputi pemeriksaan bakteri, perhitungan Most
Prabable Number (MPN) Coliform dan Escherichia coli, pemeriksaan Vibro
cholera, pemeriksaan Enterococcus sp, pemeriksaan Clostridium sp, pemeriksaan
mold yeast dan pemeriksaan Bacillus cereus.
Pemeriksaan bakteri dilakukan dengan menggunakan metode
hitungan cawan (PCA), yang merupakan metode perhitungan bakteri secara tidak
langsung. Prinsip dari metode hitungan cawan adalah jika sel jasad renik yang
masih hidup ditumbuhkan pada medium agar maka sel jasad renik tersebut akan
berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung
dengan mata (Fardiaz, 1992).
Pemeriksaan bakteri Coliform merupakan pengujian yang sangat
penting karena bakteri-bakteri Coli banyak menimbulkan masalah kesehatan pada
manusia. Di samping itu, pengujian bakteri Coliform juga dapat digunakan untuk
mengetahui mutu susu. Coliform merupakan salah satu bakteri yang digunakan
sebagai indikator bakteri pathogen yang ditujukan untuk keamanan mikrobiologi
dan kualitas makanan (Forsythe & Hayes,1990).
Analisa cairan Staphylococcus Salmonella dan Enteroccous
penting dilakukan karena bakteri-bakteri tersebut merupakan bakteri pathogen.
Adanya cemaran bakteri Clostridium dan Bacillus juga perlu dicermati karena
pertumbuhannya pada susu dapat membentuk asam dan gas yang dapat menyebabkan
penggumpalan susu (Rahman et al, 1992).
Susu bubuk adalah susu segar yang diuapkan kandungan airnya
namun meskipun demikian, susu bubuk masih mengandung air dalam jumlah yang
sangat sedikit yaitu kurang dari 5% (Hadiwiyoto, 1994), Berdasarkan sifat
karakteristik tersebut maka mikroorganisme adalah mikroorganisme yang mampu
bertahan hidup pada kondisi bertahan hidup pada kondisi Aw (Water
Activity) yang rendah seperti jamur dan yeast. Oleh sebab itu unntuk analisa
mikrobiologi yang dilakukan mungkin dapat lebih ditekankan pada pemeriksaan
jamur, Hal ini disebabkan karena umumnya bakteri tidak berkembang biak dalam
susu bubuk (Buckle et al, 1987), bahkan cendrung berkurang jumlahnya selama
penyimpanan karena Aw susu bubuk yang rendah. Susu bubuk yang mempunyai kadar
air yang lebih dari 8% akan mudah ditumbuhi kapang (Fardiaz,1992).
Dalam proses pengambilan sempel bahan yang akan diuji, PT
Mirota KS, Inc menggunakan teknik representative. Tujuan sempel
representative adalah untuk menghindari bias. Pengambilan sempel secara
representstif merupakan salah satu teknik pengambilan sempel secara acak yang
paling baik karena dapat mewakili komponen dari bahan yang akan diuji (Forsythe
& Hayes,1998).
Selama melakukan analisa mikrobiologi, PT Mirota KSM,Inc
telah menerapkan cara kerja yang aseptis dalam pengambilan contoh maupun
penggunaan ruang untuk meganalisa sempel yang selalu diusahakan bersih. Cara
kerja yang aseptis ini sangat berguna untuk mencegah terjadinya kontaminasi
pada sempel yang diuji dan kontaminasi selama pengujian sehingga tidak
mengganggu hasil analisa. Sedangkan peralatan seba steril mempunnyai tujuan
untuk menghilangkan mikrobia yang melekat pada peralatan sehingga tidak ikut
serta dalam sempel dan mempengaruhi hasil analisa (Soekarto, 1990).
Pemeriksaan mikro biologi perlu dilakukan secara
continue mengingat produk susu merupakan produk yang sangat rentan terhadap
mikroorganisme sangat mudah mencemari dan menyebabkan kerusakan produk bahan
pangan karena sifat pertumbuhannya yang ubiquitous (terdapat dimana saja).
Sumber mikrobia kontaminan yang mencemari produk pangan dapat berasal dari
peralatan dan sarana fisik lain yang digunakan maupun para pekerja yang
melaksanakn penangan dan pengolahan. Oleh karena itu perlu diperhatikan juga
sanitasi para pekerja, ruang ataupun oeralatan yang digunakan selama proses
produksi. Tujuan sanitasi adalah untuk mencegah terjadinya rekontaminasi.
Sanitasi yang diterapkan PT Mirota KSM Inc untuk menjaga
keamanan produk yang dihasilkan sudah bagus. Setiap karyawan yang bekerja
diharuskan menggunakan jas laboratorium, masker, topi, sepatu khusus dan sarung
tangan dalam pengambilan sempel bahan baku maupun pelaksanaan proses produksi
untuk menghindari kontaminasi produk oleh mikroba (Wirano, 1994).
PT Mirota KSM Inc menerapkan persyaratan hygiene yang lebih
khusus bagi karyawan yang bekerja dalam ruang produksi mengingat bahwa ruang
proses harus selalu dikondisikan steril. Karywan yang bekerja dalam ruang
proses memakai sepatu khusus dan jas baru yang tersedia dalam ruang proses.
Orang-orang yang bekerja diruang penanganan produk dapat membawa cemaran bakteri
Staphylococcusn aureus, Salmonella dan Clastridium perfringens.
Dalam menjaga kualitas produk yang dihasilkan, PT Mirota KSM
Inc juga melakukan pemeriksaan mikrobiologi terhadap ruangan produksi dan
peralatan produksi.Analisa pemeriksaan mikrobiologi ruangan meliputi
pemeriksaan jamur, bakteri dan E, coli.Sedangka pada pemeriksaan peralatan
produksi meliputi pemeriksaan E, coli.Pada pemeriksaan mikrobiologi terhadap
ruangan produksi analisa pemeriksaan hanya dilakukan terhadap jenis mikroba
tertentu. Hal ini disebabkan karena beberapa jenis mikroba seperti muatan
bakteri, Escherichia coli dan Sreptococcus faecalis dapat digunakan
sebagaiindeks sanitasi untuk menilai tingkat pencemaran bahan mentah dan
peralatan yang digunakan serta tingkat sanitasi dari kegiatan pembersihan
(Soekarto,1990).
Analisa pemeriksaan bakteri dilakukan dengan metode hitungan
cawan.Analisa jumlah mikroba dapat digunakan untuk mengukur sanitasi lantai,
peralatan, ruang pengolahan dan tingkat higine pekerja industry. Pemeriksaan
bakteri E, coli penting dilakukan karena E, coli merupakan salah satu spesies
mikroba Coli yang andal digunakan indeks sanitasi. Bakteri E, coli mudah
disolasi dan mudah di tumbuhkan serta mempunyai kolerasi langsung dengan
pencemaran, kondisi hygiene seseorang dan sanitasi lingkungan (Soekarto,1990).
Pemeriksaan cemaran E, coli dalam sanitasi juga dapat
digunakan sebagai indicator untuk menunjukan derajat kontaminasi yang dapat
berasal dari peralatan maupun ruangan yang tidak bersih (Volk & Wheeler,
1999).Pemeriksaan mikrobiologi terhadap mesin dan sarana produksi lebih sering
dilakukan dengan frekuensi pemeriksaan 2x dalam satu minggu. Hal ini disebabkan
karena mesin dan sarana produksi merupakan penunjang bagi kelancaran proses
produksi sehingga perlu lebih diperhatikan kehigienisannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar