BIOGRAFI CENDEKIAWAN MUSLIM
1. Nama
lengkapnya adalah Waliuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Abi Bakar
Muhammad bin al-Hasan yang kemudian masyhur dengan sebutan Ibnu Khaldun sebagai
pendiri ilmu sosial.Pemikiran-pemikirannya yang cemerlang mampu memberikan
pengaruh besar bagi cendekiawan-cendekiawan Barat dan Timur, baik Muslim maupun
non-Muslim. Dalam perjalanan hidupnya, Ibnu Khaldun dipenuhi dengan berbagai
peristiwa, pengembaraan, dan perubahan dengan sejumlah tugas besar serta
jabatan politis, ilmiah dan peradilan. Perlawatannya antara Maghrib dan
Andalusia, kemudian antara Maghrib dan negara-negara Timur memberikan hikmah
yang cukup besar. Ia adalah keturunan dari sahabat Rasulullah saw. bernama Wail
bin Hujr dari kabilah Kindah.
2. Ibnu
Zubair merupakan anggota dari Bani Asad. Sebagai orang
muda, Abdullah berpartisipasi secara aktif dalam berbagai kampanye peperangan
yang dilakukan oleh Nabi Muhammad, seperti Pertempuran Badar dan Pertempuran Uhud, malah di
Uhud, dia termasuk salah seorang yang
melindungi Muhammad pada saat kekalahan pihak muslim, dimana sahabat-sahabat
yang lain melarikan diri.Abdullah bin Zubair ketika kecil pernah diramalkan
oleh Umar ibn Khattab akan menjadi seorang yang besar. cerita ini bermula
ketika Umar sedang berjalan-jalan di kota Madinah. ketika itu banyak anak kecil
yang sedang bermain di jalan, namun ketika mereka melihat Umar, mereka lari
tunggang langgang meninggalkan jalanan tersebut.Namun ada satu anak yang tidak
lari. Umar lalu mendekati anak tersebut dan bertanya, " Hai anak, kenapa
kau tidak ikut lari bersama mereka ? " lalu anak kecil itu menjawab,
" Kenapa aku harus lari, sedang aku tidak bersalah padamu ya Amirul
mukminin.." Umar lalu menepuk-nepuk pundak anak itu,dan berkata "
Sungguh suatu saat nanti, engkau akan menjadi seorang yang besar "Kemudian
pada masa Khulafaur
Rasyidin, ia mengikuti pula berbagai kampanye pertempuran baik
melawan Kekaisaran
Byzantium maupun melawan Kekaisaran Sassaniyah. Dia juga bersama
dengan ayahnya, Zubair bin Awwam dan Aisyah bertempur melawan Ali bin Abi Thalib pada Pertempuran Unta.
3. Abū Nasir Muhammad bin al-Farakh al-Fārābi (870-950) atau
Abū Nasir al-Fārābi (dalam beberapa sumber ia dikenal sebagai Muhammad bin
Muhammad bin Tarkhan bin Uzalagh al-Farabi), juga dikenal di dunia barat
sebagai Alpharabius, Al-Farabi, Farabi, dan Abunasir adalah seorang filsuf
Islam yang menjadi salah satu ilmuwan dan filsuf terbaik di zamannya. Ia
berasal dari Farab, Kazakhstan. Sampai umur 50, ia tetap tinggal di Kazakhstan.
Tetapi kemudian ia pergi ke Baghdad untuk menuntut ilmu di sana selama 20
tahun.Lalu ia pergi ke Alepo (Halib), Suriah untuk mengabdi kepada sang raja di
sana.Al-Farabi adalah seorang komentator filsafat Yunani yang sangat ulung di
dunia Islam. Meskipun kemungkinan besar ia tidak bisa berbahasa Yunani, ia mengenal para
filsuf Yunani; Plato, Aristoteles dan Plotinus dengan baik. Kontribusinya
terletak di berbagai bidang seperti matematika, filosofi, pengobatan, bahkan
musik. Al-Farabi telah menulis berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah buku
penting dalam bidang musik, Kitab al-Musiqa. Ia dapat memainkan dan telah
menciptakan bebagai alat musik.
4. Aisyah
binti Abu Bakar (sekitar 604-678 Masehi) adalah istri
dari Nabi Islam Muhammad.Dalam penulisan
Islam, sering ditambahkan pula gelar "Ibu orang-orang Mukmin" (ummul-mu'minīn),
sebagai gambaran bagi para istri Muhammad sebagai "Ibu dari orang-orang
Mukmin" dalam Qur'an (33.6). Ia dikutip sebagai sumber dari banyak hadits, dimana kehidupan
pribadi Muhammad menjadi topik yang sering dibicarakan.
5. Ibnu
Haitham atau nama sebenarnya Abu All Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham, atau
dalam kalangan cerdik pandai di Barat, beliau dikenal dengan nama Alhazen,
adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika,
geometri, pengobatan, dan filsafat. Beliau banyak pula melakukan penyelidikan
mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti
Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop.
6. Abu Rayhan al-Biruni adalah
seorang ilmuwan besar, fisikawan, astronom, sosiolog, sastrawan, sejarawan dan
matematikawan yang nilainya tidak pernah diketahui. Dia dipertimbangkan sebagai
bapak dari unified field theory (teori segala sesuatu -pen) oleh peraih
penghargaan Nobel Profesor Abdus Salam. Abu Rayhan al-Biruni hidup hampir
seribu tahun yang lalu dan sezaman dengan Ibn Sina (Avicenna) dan Sultan
Mahmoud Ghazni.
7. Nama lengkapnya Abu Ali Al-Husain Ibnu Abdullah Ibnu Sina.
Lahir pada 980 di Ifsyia Karmitan, Asia Tengah, dan wafat pada 1037. Pada usia
10 tahun, ia sudah
hafal
Al – Qur’an. Ibnu Sina dikenal sebagai the faher of doctors (bapak kedokteran).
Selain kedokteran, ia juga menguasai fisika, matematika, astronomi, sejarah,
dan filsafat. Ia mengatakan, bahwa temperatur, makanan, minuman, limbah, udara,
keseimbangan gerak dan fikiran, tidur dan kerja mempengaruhi kesehatan, itu
semua terbukti, dan sekarang menjadi masalah lingkungan yang utama. Dari
sejumlah risalah kesehatannya, Ibnu Sina punya dua teori segitiga pengobatan.
Pertama, Triangular Theory of Islamic Medicine yang menyatakan kaitan antara
Allah, manusia, dan pengobatan. Teori kedua, adanya 'hubungan antara badan,
fikiran, dan semangat' pada kesehatan manusia.
8. Abu Hanifah
Abu
Hanifah Al-Nu`man ibn Thabit al-Taymi (lahir di Kufah, Irak 80H/689 - wafat di
Baghdad, 150H) adalah pendiri madzab Hanafi, dan sering disebut juga sebagai Imam
Hanafi.
Imam
Hanafi disebutkan sebagai tokoh yang pertama kali menyusun kitab fiqh
berdasarkan kelompok-kelompok yang berawal dari kesucian (taharah), shalat dan
seterusnya, yang kemudian diikuti oleh ulama-ulama sesudahnya seperti Malik bin
Anas, Imam Syafi'i, Abu Dawud, Bukhari, Muslim dan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar